🏆 Rendahnya Kualitas Sumber Daya Manusia Dapat Diketahui Dari

PeningkatanKualitas Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan 1. Pendahuluan Prioritas pembangunan nasional diletakkan pada bidang ekonomi seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), terlebih dalam menghadapi era globalisasi, khususnya perdagangan bebas di kawasan ASEAN 2003 dan di kawasan Asia­Pasifik 2020, yang diwarnai dengan persaingan yang ketat dan menentukan jati diri MeskipunIndonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, namun apabila sumber daya manusia yang dimiliki masih rendah maka Indonesia belum bisa dikatakan sebagai negara maju. Untuk itu sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan negara. Kualitas sumber daya manusia sangat berpengaruh dalam segala aspek . JAKARTA — Kerja sama riset berbasis inovasi antara perguruan tinggi dan dunia industri perlu dilakukan. Dalam Global Innovation Index 2019, posisi Indonesia dalam hal inovasi dikancah dunia berada di urutan 85, jauh dibawah negara Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Dewan Kehormatan Forum Rektor Indonesia FRI Asep Saefuddin mengatakan posisi Indonesia dalam Global Innovation Index menunjukkan kualitas SDM terutama di bidang kesehatan, pendidikan, riset, dan birokrasi pemerintahan. "Bila kita masih rendah berarti komponen itu masih jauh dari memadai. Itu yang jadi kendala indeks inovasi Indonesia masih di bawah," ujarnya kepada Kamis 25/7/2019. Untuk meningkatkan inovasi Indonesia, yang perlu dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan dan birokrasi yang berkaitan dengan riset serta pendidikan tinggi. "Saya merasa kehadiran SMK itu mubazir, tidak diperlukan. Bisa diganti dengan lembaga talenta. Di pendidikan menengah cukup SMA 2 tahun, terus program talenta 1 tahun. Program talenta ini berisi pendidikan IT dan talenta kreativitas," katanya. Baca JugaIndeks Inovasi Global 2019 Indonesia Peringkat 85, Kalah dari Malaysia dan SingapuraPeningkatan riset di perguruan tinggi harus dilakukan dengan basis outcome yang dapat menyumbang inovasi dan kebaharuan baru. Selama ini, riset diperguruan tinggi terlalu berbasis administrasi sehingga cenderung menghambat inovasi dan tidak menyumbang indeks inovasi. Selain itu yang perlu dilakukan yakni insentif pajak harus berkaitan dengan outcome based research. Namun, pemberian insentif ini harus dibarengi dengan perubahan birokrasi pada riset sehingga akan berdampak pada indeks inovasi Indonesia. "Perlu ada mandat riset bagi kampus besar yang sudah mapan. Riset tanpa mandat, negara tidak dapat apa-apa dan indeks inovasi Indonesia juga tidak akan berubah. Mandatkan kepada perguruan tinggi seperti IPB untuk riset pangan, ITB untuk teknologi informasi, kesehatan ke UI, dan kampus di Provinsi mandatkan untuk penguatan sumber daya lokal di tempat itu," terang Asep. Pemberian mandat ini juga dapat dilakukan ke beberapa perguruan tinggi untuk bergabung dalam konsorsium riset mandat tertentu. "Bila outcome hasilnya berdampak pada ekonomi dan indeks inovasi global, perguruan tinggi diberi insentif lagi, misalnya kemudahan pengiriman posdoct atau lainnya atau bisa juga insentif bebas pajak PPH bagi peneliti dalam tim mandat," ucapnya. Menurutnya, masih sedikitnya riset yang menghasilkan inovasi karena tak adanya grand design riset secars nasional. Selain itu, peneliti merasa jago sendiri dan merasa berhasil memenangkan riset kompetitif"Cenderung peneliti itu-itu saja. Hasilnya hanya menaikan citra dirinya saja, paling jauh citra kampus tetapi bukan negara," kata Asep. Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia APTISI Budi Djatmiko menuturkan rendahnya inovasi yang dilakukan oleh Indonesia juga karena riset yang masih sedikit. Terlebih, perguruan tinggi swasta sangat sulit untuk memperoleh pendanaan dari Kemenristekdikti sehingga riset yang dilakukan tak begitu banyak. Selain itu, tema yang dipilih peneliti, jarang yang aplikatif atau sesuai dengan kebutuhan industri atau yang menghasilkan inovasi sehingga riset yang dihasilkan hanya berupa kertas saja atau pemerintah perlu membuat kebijakan yang mewajibkan kepada industri untuk bekerja sama perguruan tinggi dalam melakukan riset yang menghasilkan inovasi sebagai upaya untuk meningkatkan Global Innovation Index Indonesia. Hal ini dikarenakan banyak industri yang melakukan riset sendiri atau menggunakan lembaga asing."Perlu ada grand design riset, riset seperti apa yang dibutuhkan, arahnya kemana dan sebagainya," ucap Budi. Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia Apindo Bob Azzam mengatakan posisi Indonesia dalam Global Innovation Index yang di bawah negara lain seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam ini menjadi alarm untuk sungguh-sungguh memperbaiki iklim iptek supaya lebih efektif lagi. Menurutnya, yang perlu dilakukan saat ini kerjasama yang intens antara bisnis-pemerintah-akademisi untuk membangun riset yang innovatif dan meningkatkan daya saing industri serta ekspor."Yang perlu di bangun ekosistem innovasi. Kelemahan masih suka jalan sendiri-sendiri. Perlu juga diubah pendekatan risetnya dimana harus didorong innovasi yang dekat dengan pasar," tutur Bob. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini inovasi Editor Wike Dita Herlinda Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam Jakarta, CNBC Indonesia - Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Kemenkeu Askolani mengatakan skor Program Penilaian Pelajar Internasional atau biasa disebut PISA menurun. Artinya, kualitas sumber daya manusia SDM di Indonesia belum diketahui, sejak keikutsertaanya di tahun 2001, skor PISA Indonesia belum mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan sekitar 52% dari pelajar Indonesia yang menjadi sampel PISA 2018 berada dalam kategori low performer pada tiga subjek, literasi, matematika dan sains. Jauh lebih rendah dibandingkan dengan capaian negara-negara kapasitas antardaerah dalam mengelola sistem pendidikan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap capaian pendidikan itu, laporan Bank Dunia tahun 2018 juga menunjukkan bahwa skor Human Capital Index HCI Indonesia menempati peringkat 87 dari 157 negara, di bawah Singapura peringkat 1, Vietnam peringkat 48 dan Malaysia peringkat 55.Belum optimalnya performa belajar Indonesia menurut standar internasional tersebut tidak terlepas dari profesionalisme dan kompetensi guru sebagai pilar utama dalam peningkatan kualitas peserta didiknya."Di tahun 2020 kita melihat kualitas SDM di Indonesia belum optimal, skor PISA kita malah turun, kompetensi guru antar wilayah belum merata, kemudian kita bisa mencatat porsi anggaran PAUD belum memadai hanya 0,2%," jelas Askolani di ruang rapat Banggar DPR, Rabu 1/7/2020.Padalah pada tahun ini pemerintah sudah melaksanakan beberapa kebijakan di sektor pendidikan. Antara lain, percepatan dan peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan oleh Kementerian dalam meningkatkan kualitas dan keterampilan SDM, pemerintah memiliki program pendidikan vokasi, perluasan cakupan program bidikmisi melalui Kartu Indonesia Pintar KIP kuliah, dan perluasan cakupan kartu prakerja yang juga sekaligus dalam rangka pemulihan ekonomi nasional."Ini tentunya menjadi tantangan kita, dan tentunya kita punya program yang ada saat ini baik ini bidikmisi, KIP Kuliah, maupun di bidang lainnya termasuk pembangunan sarana dan prasarana sekolah ini menjadi evaluasi kita," hasil evaluasi di 2020 tersebut, Askolani mengungkapkan pemerintah akan mengambil beberapa kebijakan yang meningkatkan sektor pendidikan di 2021. Transformasi pada bidang pendidikan di tahun 2021 diantaranya yakni kepemimpinan kepala sekolah, transformasi pendidikan dan pelatihan guru, pengajaran sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, kemudian menetapkan standar penilaian global, serta kemitraan daerah dan masyarakat juga, kata Askolani akan melanjutkan beberapa program yang mendukung peningkatan kualitas SDM di Indonesia, mulai dari program pelatihan vokasi, Kartu Pra Kerja, penguatan PAUD, hingga pemberian insentif seperti BOS, KIP, dan LPDP."Percepatan peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan yang sangat dibutuhkan khususnya di daerah terpencil dan penajaman KIP kuliah dan pendanaan pendidikan tinggi," jelas dia. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Nadiem Guru & Siswa Bisa Beli Paket Internet Pakai BOS dru JAKARTA, - Kecelakaan konstruksi pada proyek infrastruktur terjadi disebabkan karena rendahnya kualitas sumber daya manusia SDM. Selain itu, pembangunan yang masih dilakukan secara sektoral juga ikut berkontribusi terhadap maraknya kecelakaan konstruksi. Guru Besar Universitas Pelita Harapan UPH Manlian Ronald A Simanjuntak mengungkapkan hal itu kepada di Jakarta, Rabu 4/11/2020.“Saya cermati ada dua hal penyebab kecelakaan konstruksi akhir-akhir ini, lemahnya kualitas SDM, bukan teknologi," jelas Manlian. Pada segmen SDM, budaya konstruksi Indonesia dinilai lemah karena para pekerja kurang ketelitian, kurang kompeten, kurang waspada, dan tidak tekun. Kedua, kecelakaan konstruksi terjadi karena pembangunan proyek infrastruktur masih sektoral. Baca juga Basuki dan DPR Bakal Tetapkan 7 Pengurus LPJK Baru Desember 2020Dia melihat, pembangunan proyek infrastruktur bagus dilakukan pada satu daerah. Namun, saat melibatkan lintas daerah, baik antar-provinsi, antar-kabupaten/kota dinilai tidak mudah karena terbentur dengan banyak aturan masing-masing wilayah. Hal ini karena belum ada aturan yang dapat menyinergikan dua belah pihak di daerah. Oelh karena itu, Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi LPJK mendatang diharapkan dapat menyinergikan pembangunan tersebut. Manlian mencontohkan, terdapat pembangunan jembatan melintas dari daerah A dan daerah B yang selama ini dikendalikan oleh pemda masing-masing. Namun, ke depannya pembangunan jembatan tersebut harus saling bersinergi karena melintasi dua daerah. Dengan demikian, peran LPJK masa mendatang diharapkan dapat mencegah terjadinya kecelakaan atau kegagalan konstruksi. “Jadi, LPJK ke depan akan berkoordinasi dengan kepala daerah, antar gubernur untuk bersinergi yang selanjutnya akan berkoordinasi dengan bupati/wali kotanya,” pungkas Manlian. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

rendahnya kualitas sumber daya manusia dapat diketahui dari